Senin, 05 November 2012

ARTIKEL-MENGADAPTASI ORGANISASI PADA PASAR SEKARANG

artikel-mengadaptasi organisasi pada pasar sekarang

Dalam suatu organisasi ada tujuan yang terartikulasi sekaligus mekanisme yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut. Organisasi yang efektif dapat menciptakan dan memelihara pasar yang viable bagi produk dan jasanya. Sebaliknya organisasi yang tidak efektif akan gagal dalam penempatan diri pada pasar. Organisasi secara terus menerus harus memodifikasi dan memperbaiki mekanisme untuk mencapai tujuannya, dengan cara mengatur kembali struktur peran dan hubungan serta proses pengambilan keputusan dan pengendaliannya. Organisasi efisien menetapkan mekanisme yang dapat menunjang strategi pasarnya, sebaliknya organisasi yang tidak efisien akan terus mengalami kesulitan dalam hal mekanisme dan prosesnya.
Proses adaptasi organisasional
Tiga perspektif umum adaptasi organisasional, dikemukankan oleh Miles dan Snow, adalah seleksi alamiah, seleksi rasional dan pilihan stratejik (strategic choice).
Seleksi alamiah adalah merupakan proses penempatan diri (process of alignment) secara alamiah dimana karakteritik struktur organisasi yang kompatibel atau sesuai dengan lingkungan itulah organisasi yang akan bertahan dan menunjukkan kinerja yang baik.
Seleksi rasional adalah merupakan proses penempatan diri (process of alignment) secara rasional manajer memilih, mengadopsi dan meninggalkan struktur dan proses organisasi agar mendapat keseimbangan dengan lingkungan untuk tetap bertahan dan berkembang. Jika proses penempatan diri (process of alignment) secara seleksi alamiah atau seleksi rasional tidak tepat maka pendekatan pilihan stratejik (strategic choice) adalah merupakan alternative,dengan ciri-ciri:
1) Dominant coalition yaitu kelompok pengambilan keputusan dengan memiliki pengaruh yang terbesar (dominan)
2) Perceptions yaitu dominant coalition menciptakan lingkungan yang sesuai dengan organisasi,
3) Segmentation yaitu dominant coalition bertanggungjawab memilah lingkungan dan menentukan komponen-komponen tersebut sesuai dengan subunit organisasi
4) Scanning activities yaitu dominant coalition bertanggungjawab untuk melakukan pengamatan (surveillance)elemen lingkungan yang kritikal terhadap organisasi, dan dynamic constraints yaitu kendala strategi, struktur dan kinerja organisasi baik yang terdahulu maupun yang sedang berjalan berhadapan dengan keputusan yang diambil oleh dominant coalition.
Keterkaitan teori manajemen terhadap strategi dan struktur
organisasional
Untuk melihat keterkaitan antara teori manajemen dengan dapat dilihat evolusi masing-masing aspek secara terpisah kemudian dilihat keterkaitannya (linkages). Evolusi bentuk organisasi di identifikasi oleh Chandler didiri atas 3 tipe:
Tipe I adalah organisasi pada tahap awal dinama pemilik yang menjalankan pengelolaan secara langsung (ownermanaged) disebut juga dengan intrepreneur-administrator.
Secara tipologi strategi organisasi Tipe I cendrung sebagai defenders atau reactors;
Tipe II adalah organisasi yang sudah menggunakan tenaga adminsitrasi yang professional, dengan ciri terjadinya rasionalisasi pembagian kerja antar divisi (functionally structured and centrally controlled). Secara tipologistrategi organisasi, tipe II ini tergolong “pure defenders,
Tipe III adalah organisasi yang mengaitkan strategi dengan stukturnya, di Amerika pada duapuluhan dan tigapuluhan seperti General Motor dan Sears, melakukanterobosan dengan merubah organisasinya menjadi federal terdesentralisasi yang kemudian diikuti oleh banyak lainnya hingga sekarang. Secara tipologi strategi, tipe III tergolong dengan prospectors. Sedangkan kombinasi Tipe II dan Tipe III atau bentuk transisi dikenal juga sebagai hybrid biasanya menggunakan strategi analyzers.
Evolusi teori manajemen diawali oleh traditional model, berubah menjadi human relation model dan terakhir menjadi human resources model. Traditional model menetapkan bahwa kemampuan untuk pengambilan keputusan efektif secara sempit didistribusikan dalam organisasi. Kontrol dilakukan secara unilateral dari pimpinan puncak organisasi. Berdasarkan framework dari Chandler, organisasi Tipe I sesuai dengan model tradisional. Human relation model adalah model tradisional ditekankan pada universalitas kebutuhan sosial akan kepemilikan (belonging) dan akan hasrat untuk dikenal (recognition). Model ini sesuai dengan organisasi Tipe II. Sedangkan dikaitkan dengan tipologi strategi, model tradition human relation termasuk Defenders dan Reactors. Human resources model (Tipe III) bahwa kapasitas pengambilan keputusan dilakukan dalam rangka mencapai tujuan organisasi dibagi kebanyak bagian, strateginya diasosiasikan dengan Analyzers dan Prospectors.

BAB 8-MENGADAPTASI ORGANISASI PADA PASAR SEKARANG

Pada perkuliahan di minggu ke-6 kelas saya membahas tentang mengadaptasi organisasi pada pasar sekarang ,berikut dibawah ini adalah sedikit ulasan tentang materi tersebut…
 Prinsip-Prinsip Fayol :
    1.kesatuan perintah
    2. hierarki otoritas
    3.divisi tenaga kerja
   4.Subordinasi kepentingan individu dan kepentingan umum
   5.otoritas
   6.tingkat sentralisasi
   7.saluran komunikasi yang jelas
   8.tata tertib
  9.keadilan
  10.esprit de corps
Prinsip-Prinsip Max Webber :
  1.deskripsi pekerjaan
  2.peraturan tertulis,garis pedoman keputusan,dan catatan yang mendetail
  3.prosedur,peraturan,dan kebijaksanaan yang konsisten
  4.promosi dan susunan kepegawaian yang didasarkan pada kualifikasi
MENGUBAH PRINSIP MENJADI RANCANGAN ORGANISASI
 •hierarki
     Hierarki adalah system yang menempatkan satu orang berada dipuncak organisasi dan ada susunan yang bertingkat atau berurutan dari atas kebawah menuju para menejer dan orang lain yang bertanggung jawab kepada orang itu .
• rantai komando
  Rantai komando adalah garis otoritas yang bergerak dari atas hierarki menuju tingkat terendah.
• birokrasi
   Birokrasi adalah organisasi yang  memiliki banyak lapisan manajer yang menetukan perarturan dan mengawasi semua keputusan .
MODEL-MODEL ORGANISASI
•Organisasi Jalur (Line Organization)Yaitu Organisasi Yang Memiliki Dua Jalur Arah Langsung Untuk Tangggung Jawa ,Otoritas,Dan Komunikasi Dan Berjalan Dari Atas Kebawah Organisasi Dengan Semua Orang Hanya Melapor Pada Supervisor.
•Organisasi Jalur Staf
 -Personel Jalur : Para Karyawan Yang Merupakan Bagian Dari Rantai Komando Yang Bertanggung Jawab Untuk Mencapai Tujuan Organisasional .
-Personel Staf :Para Karyawan Yang Menasehati Dan Membantu Personel Jalur Dalam Mencpai Tujuan Mereka .
•Organisasi Gaya Matriks Yaitu Organisasi Yang Mengumpulkan Para Spesialis Dari Bagian-Bagian Berbeda Organisasi Untuk Mengerjakan Proyek-Proyek Tertentu , Tetapi Masih Merupakan Bagian Dar Struktur Jalur Dan Staf .
•Tim-Tim Mandiri Lintas Fungsional yaitu kelomok karyawan departemen yang berbeda yang bekerja sama secara jangka panjang .
BERADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN
•restrukturisasi untuk pemberdayaan
•berfokus pada pelanggan
•organisasi informal

INTAN NASRI (2011210086)
 Collapse this post

ARTIKEL-MENEJEMEN,KEPEMIMPINAN,DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN

ARTIKEL-menejemen kepemimpinan dan pemberdayaan  karyawan

Model kepemimpinan yang berorientasi pada pemberdayaan, di mana karyawan diberi kebebasan berpikir dan bertindak, selama ini sering dianggap lebih efektif. Dibandingkan, dengan tipe kepemimpinan tradisional yang bersifat mengatur dan memerintah. Tapi, menurut sebuah tim peneliti di Amerika, pemberdayaan ternyata tidak selalu tepat.
Dalam situasi tertentu –yakni dalam situasi bisnis kewirausahaan yang berkembang pesat- kepemimpinan bergaya komando justru bisa lebih efektif. Demikian pendapat Dr. Keith M. Hmieleski dan Dr. Michael D. Ensley dari Neeley School of Business pada Texas Christian University.
“Gaya kepemimpinan yang bersifat memberi pemberdayaan apalagi tanpa monotoring dan kontrol yang konsisten dirasakan semakin tidak cocok dengan adanya petualangan-pertualangan baru dengan tim yang anggotanya beragam, dalam lingkungan-lingkungan yang dinamis,” kata Dr Hmieleski yang menjabat sebagai asisten profesor jurusan manajemen tersebut.
Hmieleski dan tim pendukungnya dari Rensselaer Polytechnic Institute di Troy, New York menjelaskan kenapa bisa demikian. Menurut mereka, hal itu karena orang dengan beragam latar belakang, pola pikir dan perilaku yang berbeda, membutuhkan waktu lama untuk mencapai konsensus atas tujuan bersama dalam lingkungan bisnis yang menghendaki aksi cepat, apalagi ada agenda-agenda pribadi untuk menonjolkan diri.
Hmieleski dan Ensley meneliti 168 manajer pada 66 firma dari daftar 500 perusahaan Amerika yang berkembang cepat. Mereka juga meneliti 417 manajer puncak pada 154 firma yang dipilih secara acak.
Dr Hmieleski mengakui adanya kearifan konvensional yang masih dipegang, bahwa perusahaan dengan kepemimpinan yang memberdayakan memiliki keunggulan kompetitif dalam soal fleksibilitas, inovasi dan kreativitas. Sedangkan kepempinan yang memerintah dilihat sebagai sesuatu yang sudah ketinggalan zaman.
Tapi, kenyataannya, menurut dia, tidak sesederhana itu. Kepemimpinan adalah sesuatu yang kontekstual dan sangat kompleks, dan kedua tipe tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Masing-masing tergantung pada variabel-variabel tim internal dan juga variabel eksternal dalam dinamika industri.
Temuan paling mengejutkan dari penelitian tersebut adalah, kepemimpinan bergaya pemberdayaan, yang secara umum diyakini paling efektif dalam lingkungan dengan tim yang berbeda-beda dan perubahan yang cepat, ternyata kurang efektif dalam kondisi yang di bawah itu.
“Lingkungan-lingkungan yang tumbuh dengan cepat menuntut keputusan-keputusan yang diambil dengan tegas, jelas serta cepat pula,” kata Dr Hmieleski seperti dilaporkan management-issues. “Di sinilah kepemimpinan yang memerintah (komando) diperlukan, karena bisa dengan cepat menjelaskan apa pekerjaan yang diperlukan untuk dilakukan saat itu, dan oleh siapa.”
Dalam tim yang terdiri atas bermacam-macam orang dan dalam lingkungan yang stabil, kepemimpinan pemberdayaan unggul sebagai pilihan yang pasti karena lingkungan semacam itu memberi waktu bagi anggota tim untuk menciptakan keputusan-keputusan bersama. Dalam lingkungan seperti ini, sikap memerintah dapat “menyinggung” anggota tim dan mengurangi komitmen mereka pada tantangan.
Dalam tim yang lebih seragam anggotanya, peneliti menemukan bahwa yang berlalu adalah kebalikannya. Dalam lingkungan yang dinamis, sikap memerintah tidak diperlukan karena anggota tim cenderung berbagi dalam tujuan yang sama. Dalam kondisi seperti ini, kinerja terbaik perusahaan dicapai ketika dipimpin oleh pemimpin yang menerapkan pemberdayaan.
“Poin utama yang bisa kita ambil dari penelitian ini adalah bahwa para entrepreneur harus mempertimbangkan kondisi lingkungan dan jenis tim yang dimilikinya sebelum memilih gaya kepemimpinan yang paling efektif,” simpul Dr Hmieleski said. “Dan, itu bukan sesuatu yang mudah.”
Bagaimana dengan di KE….
Tim proyek KE menurut pengamatan kita selalu diberikan pemberdayaan yang seluas-luasnya mengelola proyek agar bisa sukses secara quality, cost, delevery, services dan margin/profit  dan jangan lupa juga moral…
Posted in Artikel-artikel Bisnis |
Collapse this post

BAB-7 MENEJEMEN , KEPEMIMPINAN ,DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN

MANAJEMEN, KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN
Diminggu ke-5 pertemuan kami di perkuliahan khususnya di kelas pengantar bisnis kami membahas tentang menejemen,kepemimpinan,dan pemberdayaan karyawan dan berikut adalah yang dapat saya simpulkan dari materi tersebut…
Manajemen adalah proses yang digunakan untuk mencapai organisasional melalui perencanaan , pengorganisasian , kepemimpinan , dan pengendalian orang dan sumber – sumber daya organisasional lainnya .
Manajemen melibatkan pemanfaatan sumber daya manusia dan berbagai sumber daya lainnya (misalnya mesin) dengan cara yang peling baik guna mencapai rencana dan tujuan perusahaan.Unsur manajemen adalah sangat penting agar proses suatu organisasi berjalan mantap. Manajemen melibatkan semua faktor yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu dari organisasi, seperti manajemen diri,manajemen kepemimpinan, dsb. Ia sangat terikat pada fungsi-fungsi manajemen kehidupan organisasi yang kompleks seperti fungsi pengambilan keputusan dalam perencanaan, penganggaran dan pengendalian program termasuk dalam penerapan model kepemimpinan.
Tingkatan-tingkatan manajemen
Para karyawan yang bertanggung jawab dalam mengelola karyawan atau sumber daya yang lain akan bertindak selaku manajer, meskipun jabatan resmi mereka berbeda. Fungsi manajer akan berbeda-beda sesuai dengan masing-masing tingkatannya dalam perusahaan.
• Manajemen puncak(tingkat atas)
adalah manajer-manajer yang berada pada posisi ini seperti presiden,direktur utama,direktur keuangan,dan wakil presiden mengambil keputusan yang berhubungan dengan tujuan perusahaan dalam jangka panjang.
• Manajemen ( tingkat menengah )
adalah manajer yang sering kali bertanggung jawab atas keputusan-keputusan jangka pendek perusahaan.
• Manajemen supervisior (tingkat pertama)
adalah para manajer yang biasanya sangat terlibat dengan para karyawan yang mengerjakan proses produksi sehari-hari.
Seorang manajer harus memiliki tiga kategori ketrampilan :

1. Ketrampilan teknis (technical skills) : ketrampilan melibatkan kemampuan untuk melakukan tugas dalam sisiplin tertentu atau departemen tertentu(seperti pemasaran atau sistem informasi).

2. Ketrampilan hubungan manusia (human relations skills) :ketrampilan yang melibatkan komunikasi; ketrampilan ini memungkunkan menajer untuk bekerja melalui dan bersama oarang-orang.

3. Ketrampilan konseptual (conceptual skills) : ketrampilan yang melibatkan kemampuan untuk menggambarkan organisasi sebagai suatu keseluruhan dan hubungan antar berbagai bagiannya.
Fungsi manajemen :

1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.

2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
      Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah   dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Keahlian-keahlian manajerial terpenting yang dibutuhkan adalah :
     1. Keahlian konseptual,untuk memahami hubungan yang terdapat diantara berbagai pekerjaan.
     2. Keahlian interpersonal,untuk berkomunikasi dengan karyawan-karyawan lain dan dengan pelanggan.
     3. Keahlian teknis,untuk melakukan pekerjaan dari hari ke hari secara spesifik,seperti keahlian akuntansi untuk membuat laporan keuangan atau keahlian listrik untuk memahami bagaimana pengaturan pengembalian suatu produk
     4. Keahlian mengambil keputusan, untuk menilai alternatif-alternatif pilihan dari alokasi sumber daya-sumber daya perusahaan.

Beberapa panduan-panduan penting dari manajemen waktu yang efektif adalah untuk
§  Menyusun prioritas dengan tepat untuk menempatkan fokus pada tanggung jawab pekerjaan   yang terpenting.
§  Menjadwalkan interval waktu yang lebih panjang untuk pekerjaan-pekerjaan penting agar  dapat memusatkan perhatian pada pekerjaan tersebuthingga selesai.
§  Meminimalisasi gangguan agar dapat menyelesaikan penugasan.
§  Membuat tujuan jangka pendek agar dapat menyelesaikan proyek-proyek jangka panjang secara bertahap, dan
§  Mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan yang dapat diselesaikan sendiri oleh karyawan.
PERENCANAAN
jenis perencanaan, yaitu: Perencanaan Stategis adalah perencanaan luas jangka panjang yang menguraikan tujuan organisasi. Perncanaan Taktis adalah perncanaan spesifik jangka pendek yang memberikan sasaran organisasional. Perencanaan Operasional adalah bagian dari perencanaan taktis dan melibatkan penetapan daftar waktu dan standar tertentu. Perencanaa kontingensi melibatkan pengembangan sekumpulan rencana alternatif seandainya rencana pertama tidak berhasil.

KEPEMIMPINAN
Fungsi kepemimpinan (leading) adalah proses memengaruhi kebiasaan-kebiasaan orang lain demi mencapai tujuan bersama.Kepemimpinan adalah unsur yang fundamental dalam menghadapi gaya dan perilaku seseorang. Kepemimpinan juga dapt meliputi bertidak selaku tokoh panutan bagi para karyawan.Hal itu merupakan potensi untuk mampu membuat orang lain (yang dipimpin) mengikuti apa yang dikehendaki pemimpinnya menjadi realita. Menerapkan kepemimpinan tidak selalu berjalan mulus. Boleh jadi karyawan yang dipimpin manajer merasa ragu-ragu akan kemampuan manajer, tidak jelas apa dan mengapa manajer menginstruksikan sesuatu, apatis terhadap manajer atau bahkan bisa saja menunjukkan konflik dengan manajer. Karyawan yang baik menjadikannya sebagai motivasi diridemi pengembangan diri di waktu sekarang dan masa depan.
Gaya manajemen dan kepemimpinan yang diterapkan beberapa manajer mungkin menyaratkan adanya perbedaan keterampilan diantara mereka. Seharusnya karyawan mengambil positifnya dengan melakukan pengembangan diriuntuk motivasi diri ke depan. Namun keduanya bukanlah sesuatu yang terpisah tetapi bersifat inklusif. Keduanya saling berinteraksi bahkan saling memperkuat yang bergantung pada situasi. Manajemen dan kepemimpinan merupakan elemen organisasi yang utuh dalam mengorganisasikan para karyawan untuk mencapai prestasi tertentu lewat proses pemotivasian dan pengembangan rasa percaya diri. Karena itu keduanya bisa disatukan dan disebut sebagai manajemen kepemimpinan. Jadi jika seseorang ingin menjadi menjadi manajer handal, dia pasti membutuhkan kombinasi ketrampilan dalam manajemen sekaligus dalam menerapkan ciri-ciri kepemimpinan (manajemen diri, manajemen kepemimpinan harus digabungkan semua). Permasalahan yang kerap dihadapi manajer adalah dalam situasi yang bagaimana dia harus melakukan sesuatu yang benar dan kapan pula dia harus melakukan sesuatu dengan benar. Bagi yang ingin latihan diri bisa mengikuti psychotronica.

INTAN NASRI(2011210086)Collapse this post

BAB 7-MENEJEMEN,KEPEMIMPINAN,DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN

ARTIKEL-menejemen kepemimpinan dan pemberdayaan  karyawan

Model kepemimpinan yang berorientasi pada pemberdayaan, di mana karyawan diberi kebebasan berpikir dan bertindak, selama ini sering dianggap lebih efektif. Dibandingkan, dengan tipe kepemimpinan tradisional yang bersifat mengatur dan memerintah. Tapi, menurut sebuah tim peneliti di Amerika, pemberdayaan ternyata tidak selalu tepat.
Dalam situasi tertentu –yakni dalam situasi bisnis kewirausahaan yang berkembang pesat- kepemimpinan bergaya komando justru bisa lebih efektif. Demikian pendapat Dr. Keith M. Hmieleski dan Dr. Michael D. Ensley dari Neeley School of Business pada Texas Christian University.
“Gaya kepemimpinan yang bersifat memberi pemberdayaan apalagi tanpa monotoring dan kontrol yang konsisten dirasakan semakin tidak cocok dengan adanya petualangan-pertualangan baru dengan tim yang anggotanya beragam, dalam lingkungan-lingkungan yang dinamis,” kata Dr Hmieleski yang menjabat sebagai asisten profesor jurusan manajemen tersebut.
Hmieleski dan tim pendukungnya dari Rensselaer Polytechnic Institute di Troy, New York menjelaskan kenapa bisa demikian. Menurut mereka, hal itu karena orang dengan beragam latar belakang, pola pikir dan perilaku yang berbeda, membutuhkan waktu lama untuk mencapai konsensus atas tujuan bersama dalam lingkungan bisnis yang menghendaki aksi cepat, apalagi ada agenda-agenda pribadi untuk menonjolkan diri.
Hmieleski dan Ensley meneliti 168 manajer pada 66 firma dari daftar 500 perusahaan Amerika yang berkembang cepat. Mereka juga meneliti 417 manajer puncak pada 154 firma yang dipilih secara acak.
Dr Hmieleski mengakui adanya kearifan konvensional yang masih dipegang, bahwa perusahaan dengan kepemimpinan yang memberdayakan memiliki keunggulan kompetitif dalam soal fleksibilitas, inovasi dan kreativitas. Sedangkan kepempinan yang memerintah dilihat sebagai sesuatu yang sudah ketinggalan zaman.
Tapi, kenyataannya, menurut dia, tidak sesederhana itu. Kepemimpinan adalah sesuatu yang kontekstual dan sangat kompleks, dan kedua tipe tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Masing-masing tergantung pada variabel-variabel tim internal dan juga variabel eksternal dalam dinamika industri.
Temuan paling mengejutkan dari penelitian tersebut adalah, kepemimpinan bergaya pemberdayaan, yang secara umum diyakini paling efektif dalam lingkungan dengan tim yang berbeda-beda dan perubahan yang cepat, ternyata kurang efektif dalam kondisi yang di bawah itu.
“Lingkungan-lingkungan yang tumbuh dengan cepat menuntut keputusan-keputusan yang diambil dengan tegas, jelas serta cepat pula,” kata Dr Hmieleski seperti dilaporkan management-issues. “Di sinilah kepemimpinan yang memerintah (komando) diperlukan, karena bisa dengan cepat menjelaskan apa pekerjaan yang diperlukan untuk dilakukan saat itu, dan oleh siapa.”
Dalam tim yang terdiri atas bermacam-macam orang dan dalam lingkungan yang stabil, kepemimpinan pemberdayaan unggul sebagai pilihan yang pasti karena lingkungan semacam itu memberi waktu bagi anggota tim untuk menciptakan keputusan-keputusan bersama. Dalam lingkungan seperti ini, sikap memerintah dapat “menyinggung” anggota tim dan mengurangi komitmen mereka pada tantangan.
Dalam tim yang lebih seragam anggotanya, peneliti menemukan bahwa yang berlalu adalah kebalikannya. Dalam lingkungan yang dinamis, sikap memerintah tidak diperlukan karena anggota tim cenderung berbagi dalam tujuan yang sama. Dalam kondisi seperti ini, kinerja terbaik perusahaan dicapai ketika dipimpin oleh pemimpin yang menerapkan pemberdayaan.
“Poin utama yang bisa kita ambil dari penelitian ini adalah bahwa para entrepreneur harus mempertimbangkan kondisi lingkungan dan jenis tim yang dimilikinya sebelum memilih gaya kepemimpinan yang paling efektif,” simpul Dr Hmieleski said. “Dan, itu bukan sesuatu yang mudah.”
Bagaimana dengan di KE….
Tim proyek KE menurut pengamatan kita selalu diberikan pemberdayaan yang seluas-luasnya mengelola proyek agar bisa sukses secara quality, cost, delevery, services dan margin/profit  dan jangan lupa juga moral…
Posted in Artikel-artikel Bisnis |
Collapse this post

ARTIKEL-KEWIRAUSAHAAN DAN MEMULAI BISNIS KECIL

Manajemen dan Kepemimpinan dalam sebuah Usaha Kecil merupakan hal mutlak dan memeiliki peran cukup penting dalam mendukung sukses usaha kecil. Banyak faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan pengembangan usaha kecil, diantara faktor itu adalah Manajemen Usaha kecil dan Kepemimpinan di dalamnya. Hal yang sering menjadi dugaan orang dalam menganalisa kegagalan suatu usaha bisnis adalah buruknya manajemen suatu usaha. Jika sebuah dalam usaha, produk sudah dianggap baik dan memenuhi standard kualitas tertentu, metode promosi sudah dilakukan secara optimal, tetapi belum mendatangkan keuntungan, manajemen usaha menjadi sorotan analisa kegagalan. Bisa jadi memang manajemen yang salah atau buruknya manajemen yang menjadi penyebab kegagalan tetapi bisa juga bukan. Buruknya kepemimpinan terkadang menjadi faktor yang dilupakan dalam menganalisa kegagalan suatu usaha bisnis. Upaya mengembangkan usaha bisnis termasuk usaha kecil dan menengah diperlukan manajemen dan kepemimpinan usaha yang baik, selain faktor-faktor lain seperti kualitas produksi, metode pemasaran, promosi dan lain-lain. Kepemimpinan yang buruk dalam sebuah usaha kadang membuat motivasi orang, pegawai dan relasi menjadi lemah sehingga kinerja usaha menurun.
Kepemimpinan dan Manajemen merupakan dua hal yang terkadang dicampuradukkan oleh banyak orang ,menganggap bahwa kepemimpinan dan manajemen adalah sesuatu yang sama. Padahal kepemimpinan dan manajemen adalah dua hal yang berbeda. Definisi dari Peter Drucker dan Warerren Bennis “Manajemen adalah melakukan sesuatu dengan benar, Kepemimpinan adalah melakukan hal-hal yang benar”. Manajemen adalah sesuatu hal yang sifatnya teknis sedangkan kepemimpinan adalah sesuatu yang sifatnya konseptual dan visioner. Manajemen berkaitan dengan bagaimana mencapai sesuatu, kepemimpinan berkaitan dengan apa-apa yang akan dicapai.  Sebuah analogi, manajemen adalah bagaimana menaiki sebuah tangga kesuksesan dengan efisien sedangkan kepemimpinan berkaitan dengan apakah tangganya bersandar pada dinding yang benar? Percuma saja menaiki tangga dengan baik jika ternyata dinding tempat bersandar salah. Tidak akan mencapai tujuan yang diinginkan. Inilah pentingnya peran kepemimpinan dalam usaha bisnis. Manajemen usaha kecil berkaitan dengan cara-cara mencapai produksi yang optimal dengan memanfaatkan teknologi, peralatan dan sumber daya yang dimiliki. Kepemimpinan Usaha kecil berkaitan dengan kemampuan  melihat peluang dan strategi ke depan. Manajemen Usaha Kecil berkaitan dengan strategi dan upaya-upaya teknis membuat terobosan menuju kemajuan.
Meskipun kita telah menerapkan manajemen yang benar pada usaha bisnis kita, belum tentu akan menuai keberhasilan jika kepemimpinan tidak benar. Maka dalam menganalisa suatu usaha bisnis perlu ditelaah lebih jauh dua faktor tersebut. Kepemimpinan usaha kecil diperlukan untuk mengarahkan usaha bisnis kita ke suatu tujuan tertentu yang dianggap baik dan menguntungkan secara jelas. Jika seorang pemimpin dalam sebuah perusahaan mengambil keputusan untuk memproduksi sebuah produk tanpa didasari pertimbangan-pertimbangan apakah produk tersebut dapat diterima pasar atau tidak,sudah usang atau belum, meskipun para manajer melakukan strategi produksi sebaik-baiknya tetap saja tidak akan memberi keuntungan bagi usaha. Kepemimpinan lebih memerlukan kemampuan membuat analisa dan wawasan yang luas mengenai sesuatu, majanemen lebih memerlukan kemampuan dan pengalaman dalam hal-hal teknis. Kepemimpinan diperlukan untuk membuat analisa kemungkinan-kemungkinan bagi sebuah usah bisnis. Pemimpin bisa menjadi motivator bagi pekerja, manajer lebih cenderung menjadi koordinator dalam aktifitas usaha bisnis.
Dalam sebuah bisnis usaha kecil dan menengah, kerapkali antara pemimpin dan manajer dikerjakan oleh satu orang yaitu pemiliknya. Pada tahap tertentu pemilik harus memiliki kemampuan menjadi pemimpin dan manajer, tetapi pada tahap perkembangan yang lebih lanjut pemilik harus menjadi pemimpin yang memfokuskan diri pada pengarahan usaha kedepan,
memberikan dorongan untuk majunya perusahaan, bukan berkutat pada urusan teknis manajemen. Kemampuan multidimensi pelaku usaha kecil dalam fungsi manajemen dan kepemimpinan harus dimiliki. Kemampuan leadership yang kuat dan didukung kemampuan Manajemen Usaha kecil yang baik akan menjadi faktor penting sebagai penunjang keberhasilan Usaha.
(Galeriukm)
Sumber : Galeriukm.web.id
INTAN NASRI(2011210086)Collapse this post

BAB 6-KEWIRAUSAHAAN DAN MEMULAI BISNIS KECIL

KEWIRAUSAHAAN DAN MEMULAI BISNIS KECIL
Dibawah ini merupakan sedikit ulasan dari kewirausahaan dan memulai bisnis kecil,yang dapat saya simpulkan adalah sebagai berikut :
pemerintah mengharapkan para sarjana yang baru lulus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola bisnis tersebut serta memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi para sarjananya menjadi young entrepreneurs merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. Menurut Thomas Zimmerer dalam bukunya, ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut :

1. Wirausahawan Sebagai Pahlawan.
Faktor diatas sangat mendorong setiap orang untuk mencoba mempunyai usaha sendiri karena adanya sikap masyarakat bahwa seorang wirausaha dianggap sebagai pahlawan serta sebagai model untuk diikuti. Sehingga status inilah yang mendorong seseorang memulai usaha sendiri.

2. Pendidikan Kewirausahaan.
Pendidikan kewirausahaan sangat populer di banyak akademi dan universitas di Amerika. Banyak mahasiswa semakin takut dengan berkurangnya kesempatan kerja yang tersedia sehingga mendorong untuk belajar kewirausahaan dengan tujuan setelah selesai kuliah dapat membuka usaha sendiri.

3. Faktor ekonomi dan Kependudukan.
Dari segi demografi sebagian besar entrepreneur memulai bisnis antara umur 25 tahun sampai dengan 39 tahun. Hal ini didukung oleh komposisi jumlah penduduk di suatu negara, sebagian besar pada kisaran umur diatas. Lebih lagi, banyak orang menyadari bahwa dalam kewirausahaan tidak ada pembatasan baik dalam hal umur, jenis kelamin, ras, latar belakang ekonomi atau apapun juga dalam mencapai sukses dengan memiliki bisnis sendiri.

4. Pergeseran ke Ekonomi Jasa
Di Amerika pada tahun 2000 sektor jasa menghasilkan 92% pekerjaan dan 85% GDP negara tersebut. Karena sektor jasa relatif rendah investasi awalnya sehingga untuk menjadi populer di kalangan para wirausaha dan mendorong wirausaha untuk mencoba memulai usaha sendiri di bidang jasa.

5. Kemajuan Teknologi.
Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer, laptop, notebook, mesin fax, printer laser, printer color, mesin penjawab telpon, seseorang dapat bekerja dirumah seperti layaknya bisnis besar. Pada zaman dulu, tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil tidak mungkin bersaing dengan bisnis besar yang mampu membeli alat-alat tersebut. Sekarang komputer dan alat komunikasi tersebut harganya berada dalam jangkauan bisnis kecil.

6. Gaya Hidup Bebas.
Kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Dalam penelitian yang telah dilakukan bahwa 77% orang dewasa yang diteliti, menetapkan penggunaan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman sebagai prioritas pertama. Menghasilkan uang berada pada urutan kelima dan membelanjakan uang untuk membeli barang berada pada urutan terakhir.

7. E-Commerce dan The World-Wide-Web
Perdagangan on-line tumbuh cepat sekali, sehingga menciptakan perdagangan banyak kesempatan bagi wirausahawan berbasis internet atau website. Data menunjukkan bahwa 47% bisnis kecil melakukan akses internet sedangkan 35% sudah mempunyai website sendiri. Faktor ini juga mendorong pertumbuhan wirausahawan di beberapa negara.

8. Peluang Internasional.
Dalam mencari pelanggan, bisnis kecil kini tidak lagi dibatasi dalam ruang lingkup Negara sendiri. Pergeseran dalam ekonomi global yang dramatis telah membuka pintu ke peluang bisnis yang luar biasa bagi para wirausahawan yang bersedia menggapai seluruh dunia. Kejadian dunia seperti runtuhnya tembok Berlin, revolusi di negara-negara baltik UniSoviet dan hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian Masyarakat Ekonomi Eropa, telah membuka sebagian besar pasar dunia bagi para wirausahawan. Peluang Internasional akan terus berlanjut dan tumbuh dengan cepat pada abad ke 21.
Faktor yang mendukung pembahasan ini adalah faktor Pendidikan Kewirausahaan. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalam mempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan perguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat, keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru.

INTAN NASRI (2011210086)Collapse this post

ARTIKEL-MEMILIH UNTUK KEPEMIMPINAN BISNIS

Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia termasuk masih kekurangan wirausahawan. Hal ini dapat dipahami, kerena kondisi pendidikan di Indonesia masih belum menunjang kebutuhan pembangunan sektor ekonomi. Perhatikan, hampir seluruh sekolah masih didominasi oleh pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran yang konvensional. Mengapa hal itu dapat terjadi? Di satu sisi institusi pendidikan dan masyarakat kurang mendukung pertumbuhan wirausahawan. Di sisi lain, banyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat mendorong semangat kerja masyarakat, misalkan kebijakan harga maksimum beras, maupun subsidi yang berlebihan yang tidak mendidik perilaku ekonomi masyarakat.
Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan suatu negara adalah para wirausahawan. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Dewasa ini banyak kesempatan untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang bisnis tersebut. Karier kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi konsumen, baik dalam maupun luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa lebih menarik perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama, bisnis kecil tidak kalah penting perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Oleh karena itu pemerintah mengharapkan para sarjana yang baru lulus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola bisnis tersebut serta memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi para sarjananya menjadi young entrepreneurs merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan.
 Collapse this post

BAB5-MEMILIH UNTUK KEPEMIMPINAN BISNIS (MATERI 3)

.MEMILIH UNTUK KEPEMIMPINAN BISNIS
Pada minggu ke-4 dalam perkuliahan kami mempelajari tentang memilih untuk kepemimpinan bisnis dan Dibawah ini adalah sedikit uraian mengenai bentuk –bentuk dasar kepemilikan bisnis
BENTUK-BENTUK DASAR KEPEMILIKAN BISNIS
Tiga bentuk utama dari kepemilikan bisnis adalah (1) perusahaan kepemilikan tunggal, (2) perusahaan rekanan, dan (3) korporasi.
1)      Perusahaan kepemilikan tunggal adalah sebuah bisnis yang dimiliki, dan biasanya dikelola oleh satu orang.
2)      Perusahaan rekanan adalah sebuah bentuk bisnis legal dengan dua pemilik atau lebih.
3)      Korporasi adalah sebuah entitas legal dengan otoritas untuk bertindak dan mempunyai kewajiban terpisah dari pemiliknya.

PERUSAHAAN KEPEMILIKAN TUNGGAL
Keuntungan dari Perusahaan Kepemilikan Tunggal
Perusahaan kepemilikan tunggal adalah jenis bisnis yang termudah untuk anda jelajahi dalam pencarian anda akan karier yang menarik. Keuntungan lainnya yang mereka sebutkan mungkin meliputi hal-hal berikut ini :
1.      Kemudahan untuk memulai dan mengakhiri bisnis tersebut.
2.      Menjadi atasan anda sendiri.
3.      Kebanggaan atas kepemilikan.
4.      Meninggalkan warisan.
5.      Kepemilikan atas laba perusahaan.
6.      Tidak ada pajak khusus.

Kerugian Perusahaan Kepemilikan Tunggal
1.      Kewajiban tidak terbatas – adanya risiko kerugian pribadi
2.      Sumber daya finansial yang terbatas.
3.      Kesulitan manajemen.
4.      Komitmen waktu yang besar.
5.      Tunjangan sampingan.
6.      Pertumbuhan yang terbatas.
7.      Rentang hidup yang terbatas.
PERUSAHAAN REKANAN
Perusahaan rekanan adalah suatu bentuk legal bisnis dengan dua pemilik atau lebih. Berikut adalah beberapa jenis rekanan: (1) perusahaan rekanan umum,          (2) perusahaan rekanan terbatas, dan (3) perusahaan rekanan terbatas master. Perusahaan rekanan umum (general partnership) adalah perusahaan rekanan yang semua pemilik berbagi dalam operasi bisnis dan dalam menanggung kewajiban untuk utang bisnis tersebut. Perusahaan rekanan terbatas (limited partnership) adalah perusahaan rekanan dengan satu atau lebih rekanan umum dan satu atau lebih rekanan tersebut. Seorang rekanan umum (general partner) adalah seorang pemilik (rekanan) yang mempunyai kewajiban tidak terbatas dan aktif dalam mengelola perusahaan. Seorang rekanan terbatas (limited partner) adalah pemilik yang menginvestasikan uang dalam bisnis, tetapi tidak mempunyai tanggung jawab manajemen atau kewajiban untuk kerugian di luar investasi tersebut. Kewajiban terbatas (limited liability) berarti bahwa rekanan terbatas tidak bertanggung jawab untuk utang bisnis yang melampaui jumlah investasi mereka – kewajiban mereka terbatas pada jumlah yang mereka masukkan ke dalam perusahaan; aset pribadi mereka tidak berada dalam risiko.
Perusahaan rekanan terbatas master (master limited partnership – MLP) terlihat sangat mirip sebuah korporasi (yang akan kita diskusikan berikut ini) yang bertindak sebagai korporasi dan diperdagangkan dalam pasar saham seperti korporasi, tetapi dipajaki seperti perusahaan rekanan dan dengan demikian menghindari pajak penghasilan korporasi.

Keuntungan Perusahaan Rekanan
Perusahaan rekanan biasanya mempunyai keuntungan sebagai berikut :
1.      Lebih banyak sumber finansial
2.      Manajemen bersama dan keterampilan dan pengetahuan gabungan/ komplementer
3.      Kemampuan bertahan hidup lebih lama
4.      Tidak ada pajak khusus

Kerugian Perusahaan Rekanan
1.      Kewajiban tidak terbatas.
2.      Pembagian laba.
3.      Perselisihan antara rekanan.
4.      Kesulitan untuk berhenti

KORPORASI
Sebuah korporasi konvensional (C) (conventional (C) corporation) adalah entitas legal berizin negara bagian dengan otoritas untuk bertindak dan mempunyai kewajiban terpisah dari para pemiliknya (pemilik korporasi adalah para pemegang sahamnya).

Gambar 1. Bagaimana Pemilik Mempengaruhi Manajemen
















Keuntungan Korporasi
1.      Kewajiban yang terbatas.
2.      Lebih banyak uang untuk investasi.
3.      Ukuran.
4.      Hidup terus-menerus.
5.      Kemudahan dalam perubahan kepemilikan.
6.      Kemudahan untuk menarik karyawan yang berbakat.
7.      Pemisahan kepemilikan dari manajemen.

Kerugian Korporasi
1.      Pekerjaan surat-menyurat yang ekstensif.
2.      Pemajakan ganda.
3.      Dua pengembalian pajak.
4.      Ukuran. Menjadi
5.      Kesulitan untuk mengakhiri.
6.      Kemungkinan konflik antara pemegang saham dan dewan direktur.
7.      Biaya awal.

Individu Dapat Membentuk Badan Hukum
Tidak semua korporasi merupakan organisasi besar dengan ratusan karyawan atau ribuan pemegang saham. Individu juga dapat membentuk badan hukum. Biasanya, individu yang membentuk badan hukum tidak menerbitkan saham untuk orang lain. Keuntungan utama mereka adalah kewajiban yang terbatas dan kemungkinan adanya tunjangan pajak.

Korporasi S
Korporasi S (S corporations) adalah kreasi pemerintah yang unik yang terlihat seperti korporasi, tetapi dipajaki seperti perusahaan kepemilikan tunggal dan perusahaan rekanan. Pekerjaan surat-menyurat dan perincian dari korporasi S serupa dengan korporasi konvensional. Korporasi S mempunyai pemegang saham, direktur, dan karyawan, dan mempunyai keuntungan dari kewajiban yang terbatas, tetapi laba mereka dipajaki sebagai penghasilan pribadi dari pemegang saham – dengan demikian menghindari pemajakan ganda dari korporasi C.
Menghindari  pemajakan ganda merupakan alasan yang cukup bagi sekitar 3 juta perusahaan AS untuk menjalankan korporasi S. Akan tetapi, tidak semua bisnis dapat menjadi korporasi S. untuk memenuhi syarat, sebuah perusahaan harus :
1.      Mempunyai tidak lebih dari 100 pemegang saham. (Pada tahun 2004, semua anggota sebuah keluarga dapat dihitung sebagai satu pemegang saham).
2.      Mempunyai pemegang saham yang merupakan individu atau badan dan merupakan warga atau penduduk permanen dari Amerika Serikat.
3.      Hanya mempunyai satu kelas saham yang belum dibayar.
4.      Tidak mempunyai lebih dari 25 persen dari laba yang didapatkan dari sumber-sumber pasif.
Sebuah korporasi S yang kehilangan statusnya tidak dapat terpilih kembali untuk mendapatkan status korporasi S dalam waktu minimum 5 tahun. Struktur pajak korporasi S tidaklah menarik bagi semua bisnis. Penting untuk memperhatikan bahwa keuntungan dari korporasi S berubah setiap saat aturan pajak berubah.

Perusahaan Kewajiban Terbatas
Banyak bisnis tertarik pada bentuk kepemilikan bisnis terbaru: perusahaan kewajiban terbatas (limited liability – LLC). Dinyatakan sebagai “entitas bisnis masa depan” perusahaan kewajiban terbatas mirip dengan korporasi S, tetapi tanpa persyaratan kelayakan khusus.
Keuntungan-keuntungan meliputi :
1.      Kewajiban terbatas.
2.      Pilihan pada pemajakan.
3.      Aturan kepemilikan yang fleksibel.
4.      Distribusi laba dan kerugian yang fleksibel.
5.      Fleksibilitas operasi.

Tentu saja, LLC juga mempunyai kerugian. Kerugian-kerugian ini meliputi :
1.      Tidak ada saham
2.      Rentang hidup yang terbatas
3.      Insentif yang lebih sedikit
4.      Pajak
5.      Pekerjaan surat-menyurat

EKSPANSI KORPORAT: MERGER DAN AKUISISI
Merger (merger) adalah hasil dari dua perusahaan yang membentuk satu perusahaan. Mirip dengan sebuah perkawinan yang menggabungkan dua individu menjadi satu. Akuisisi (acquisition) adalah satu perusahaan membeli properti dan obligasi dari perusahaan lain. Akuisisi lebih menyerupai membeli sebuah rumah dibandingkan memasuki sebuah perkawinan.
Terdapat tiga jenis utama merger korporat: vertikal, horizontal, dan konglomerat. Merger vertikal (vertical merger) adalah penggabungan dua perusahaan yang terlibat dalam tahapan berbeda dalam bisnis yang terkait. Misalnya adalah merger antara sebuah perusahaan minuman ringan dan sebuah perusahaan yang memproduksi pemanis buatan. Merger horizontal (horizontal merger) menggabungkan dua perusahaan dalam industri yang sama dan memungkinkan mereka untuk melakukan diversifikasi untuk mengembangkan produk mereka. Merger konglomerat (conglomerate merger) menyatukan perusahaan dalam industri yang sama sekali tidak berkaitan. Tujuan utama dari merger konglomerat adalah untuk melakukan diversifikasi operasi bisnis dan investasi. Leveraged buyout adalah upaya karyawan, manajemen, atau kelompok investor untuk membeli sebuah organisasi terutama dengan meminjam.

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN KHUSUS

WARALABA
Perjanjian waralaba (franchise agreement) adalah perjanjian di mana seseorang dengan ide bagus untuk bisnis (pewaralaba (franchisor)) menjual hak untuk menggunakan nama bisnis tersebut dan untuk menjual produk atau jasa (waralaba (franchise)) kepada orang lain (terwaralaba (franchisee)) dalam sebuah teritorial tertentu.

Keuntungan Waralaba
1.      Bantuan manajemen dan pemasaran.
2.      Kepemilikan pribadi.
3.      Nama yang dikenal secara nasional
4.      Nasihat dan bimbingan finansial.
5.      Tingkat kegagalan yang lebih rendah.

Kerugian Waralaba
1.      Biaya awal yang besar.
2.      Laba yang dibagi.
3.      Regulasi manajemen.
4.      Pengaruh ekor jas.
5.      Pelarangan untuk menjual.
6.      Pewaralaba yang curang.

Keberagaman dalam Waralaba
1.      Waralaba Berbasis Rumahan
2.      E-commerce dalam Waralaba
3.      Penggunaan Teknologi dalam Waralaba
4.      Waralaba dalam Pasar Internasional

KOPERASI
Koperasi (cooperative) yang dimiliki dan dikendalikan oleh orang-orang yang menggunakannya – produsen, konsumen, atau pekerja dengan kebutuhan yang sama yang menggabungkan sumber daya mereka untuk keuntungan bersama.

 INTAN NASRI (2011210086)
Collapse this post

ARTIKEL-MENAMPILKAN PERILAKU ETIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Manajemen dan Kepemimpinan dalam sebuah Usaha Kecil merupakan hal mutlak dan memeiliki peran cukup penting dalam mendukung sukses usaha kecil. Banyak faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan pengembangan usaha kecil, diantara faktor itu adalah Manajemen Usaha kecil dan Kepemimpinan di dalamnya. Hal yang sering menjadi dugaan orang dalam menganalisa kegagalan suatu usaha bisnis adalah buruknya manajemen suatu usaha. Jika sebuah dalam usaha, produk sudah dianggap baik dan memenuhi standard kualitas tertentu, metode promosi sudah dilakukan secara optimal, tetapi belum mendatangkan keuntungan, manajemen usaha menjadi sorotan analisa kegagalan. Bisa jadi memang manajemen yang salah atau buruknya manajemen yang menjadi penyebab kegagalan tetapi bisa juga bukan. Buruknya kepemimpinan terkadang menjadi faktor yang dilupakan dalam menganalisa kegagalan suatu usaha bisnis. Upaya mengembangkan usaha bisnis termasuk usaha kecil dan menengah diperlukan manajemen dan kepemimpinan usaha yang baik, selain faktor-faktor lain seperti kualitas produksi, metode pemasaran, promosi dan lain-lain. Kepemimpinan yang buruk dalam sebuah usaha kadang membuat motivasi orang, pegawai dan relasi menjadi lemah sehingga kinerja usaha menurun.
Kepemimpinan dan Manajemen merupakan dua hal yang terkadang dicampuradukkan oleh banyak orang ,menganggap bahwa kepemimpinan dan manajemen adalah sesuatu yang sama. Padahal kepemimpinan dan manajemen adalah dua hal yang berbeda. Definisi dari Peter Drucker dan Warerren Bennis “Manajemen adalah melakukan sesuatu dengan benar, Kepemimpinan adalah melakukan hal-hal yang benar”. Manajemen adalah sesuatu hal yang sifatnya teknis sedangkan kepemimpinan adalah sesuatu yang sifatnya konseptual dan visioner. Manajemen berkaitan dengan bagaimana mencapai sesuatu, kepemimpinan berkaitan dengan apa-apa yang akan dicapai.  Sebuah analogi, manajemen adalah bagaimana menaiki sebuah tangga kesuksesan dengan efisien sedangkan kepemimpinan berkaitan dengan apakah tangganya bersandar pada dinding yang benar? Percuma saja menaiki tangga dengan baik jika ternyata dinding tempat bersandar salah. Tidak akan mencapai tujuan yang diinginkan. Inilah pentingnya peran kepemimpinan dalam usaha bisnis. Manajemen usaha kecil berkaitan dengan cara-cara mencapai produksi yang optimal dengan memanfaatkan teknologi, peralatan dan sumber daya yang dimiliki. Kepemimpinan Usaha kecil berkaitan dengan kemampuan  melihat peluang dan strategi ke depan. Manajemen Usaha Kecil berkaitan dengan strategi dan upaya-upaya teknis membuat terobosan menuju kemajuan.
Meskipun kita telah menerapkan manajemen yang benar pada usaha bisnis kita, belum tentu akan menuai keberhasilan jika kepemimpinan tidak benar. Maka dalam menganalisa suatu usaha bisnis perlu ditelaah lebih jauh dua faktor tersebut. Kepemimpinan usaha kecil diperlukan untuk mengarahkan usaha bisnis kita ke suatu tujuan tertentu yang dianggap baik dan menguntungkan secara jelas. Jika seorang pemimpin dalam sebuah perusahaan mengambil keputusan untuk memproduksi sebuah produk tanpa didasari pertimbangan-pertimbangan apakah produk tersebut dapat diterima pasar atau tidak,sudah usang atau belum, meskipun para manajer melakukan strategi produksi sebaik-baiknya tetap saja tidak akan memberi keuntungan bagi usaha. Kepemimpinan lebih memerlukan kemampuan membuat analisa dan wawasan yang luas mengenai sesuatu, majanemen lebih memerlukan kemampuan dan pengalaman dalam hal-hal teknis. Kepemimpinan diperlukan untuk membuat analisa kemungkinan-kemungkinan bagi sebuah usah bisnis. Pemimpin bisa menjadi motivator bagi pekerja, manajer lebih cenderung menjadi koordinator dalam aktifitas usaha bisnis.
Dalam sebuah bisnis usaha kecil dan menengah, kerapkali antara pemimpin dan manajer dikerjakan oleh satu orang yaitu pemiliknya. Pada tahap tertentu pemilik harus memiliki kemampuan menjadi pemimpin dan manajer, tetapi pada tahap perkembangan yang lebih lanjut pemilik harus menjadi pemimpin yang memfokuskan diri pada pengarahan usaha kedepan,
memberikan dorongan untuk majunya perusahaan, bukan berkutat pada urusan teknis manajemen. Kemampuan multidimensi pelaku usaha kecil dalam fungsi manajemen dan kepemimpinan harus dimiliki. Kemampuan leadership yang kuat dan didukung kemampuan Manajemen Usaha kecil yang baik akan menjadi faktor penting sebagai penunjang keberhasilan Usaha.
(Galeriukm)
Sumber : Galeriukm.web.id
INTAN NASRI(2011210086)Collapse this post

BAB_MENAMPILKAN PERILAKU ETIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (MATERI-2)

ada minggu ke-3 perkuliahan kita membahas tentang materi bagaimana menampilkan perilaku etis dan tanggung jawab sosial dalam sebuah bisnis,,dibawah ini adalah sedikit uraian tentang hal-hal tersebut…

ETIKA LEBIH DARI LEGALITAS
Standar Etis Merupakan Fundamental
Etika (ethics) sebagai standar perilaku bermoral, yaitu perilaku yang diterima oleh masyarakat sebagai benar versus salah.

Etika Dimulai dari Kita Masing-masing
Mudah untuk mengkritik para pemimpin bisnis dan politik untuk kekurangan moral dan etis mereka, tetapi kita haus berhati-hati dalam kritik kita untuk memperhatikan bahwa orang Amerika secara umum tidaklah selalu sejujur dan terhormat seperti yang seharusnya.

MENGELOLA BISNIS SECARA ETIS DAN BERTANGGUNG JAWAB
Etika adalah sesuatu yang ditanggap dan bukan dikatakan. Maksudnya, orang mengetahui standar dan nilai mereka dari mengamati apa yang dilakukan orang lain, bukan dari mendengarkan apa yang mereka katakan.

Menetapkan Standar Etis Korporat
Meskipun kode etika yang ada sangat bervariasi, kode etika dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama: berbasis kepatuhan dan berbasis integritas. Kode etika berbasis kepatuhan (compliance-based ethics codes) menekankan pencegahan perilaku yang melanggar hukum dengan meningkatkan kontrol dan dengan memberikan sanksi kepada yang melanggar. Sementara kode etika berbasis kepatuhan didasarkan pada penghindaran hukuman legal, kode etika berbasis integritas (integrity-based ethics codes) mendefinisikan nilai-nilai panduan organisasi, menciptakan sebuah lingkungan yang secara etis mendukung perilaku yang baik, dan menekankan akuntabilitas bersama antarkaryawan.

Proses enam langkah berikut ini dapat membantu memperbaiki etika bisnis Amerika :
1.      Manajemen puncak harus mengadopsi dan mendukung tanpa syarat kode tingkah laku korporat yang eksplisit.
2.      Karyawan harus memahami bahwa ekspektasi perilaku etis dimulai di puncak dan bahwa manajemen senior mengharapkan semua karyawan untuk bertindak sesuai dengannya.
3.      Manajer dan yang lainnya harus dilatih untuk mempertimbangkan implikasi dari semua keputusan bisnis.
4.      Sebuah kantor etika harus dibentuk. Jalur telepon ke kantor tersebut harus diadakan, sehingga karyawan yang tidak ingin terlihat oleh pejabat etika dapat bertanya mengenai masalah etis secara anonim. Peniup peluit (whistleblowers) (orang yang melaporkan perilaku ilegal atau tidak etis) harus merasa terlindungi dari pembalasan.
5.      Pihak luar, seperti pemasok, subkontraktor, distributor, dan pelanggan harus diberi tahu mengenai program etika ini.
6.      Kode etika harus ditegakkan. Penting untuk mendukung semua program etika dengan tindakan segera jika aturan dilanggar.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORAT
Tanggung jawab sosial korporat (corporate social responsibility – CSR) adalah perhatian yang dimiliki bisnis terhadap kesejahteraan masyarakat. Tanggung jawab ini didasarkan pada perhatian perusahaan bagi kesejahteraan semua pemangku kepentingannya, tidak hanya pemiliknya.
Kinerja sosial sebuah perusahaan mempunyai beberapa dimensi :
·         Filantropi korporat (corporate philanthropy) meliputi sumbangan amal kepada semua jenis kelompok nirlaba. Delapan puluh persen dari pemimpin bisnis yang disurvei dalam sebuah studi akhir-akhir ini mengatakan bahwa perusahaan mereka berpartisipasi dalam aktivitas filantropis.
·         Inisiatif sosial korporat (corporate social initiatives) meliputi bentuk lanjut dari filantropi korporat. Inisiatif sosial korporat berbeda dari filantropi tradisional di mana kegiatan ini lebih berkaitan secara langsung dengan kompetensi perusahaan.
Sebagai contoh, sebagai bagian dari bantuan bencana tsunami Asia tahun 2004, UPS dan FedEx mengirimkan pasokan bantuan darurat secara gratis dari seluruh dunia; Johnson & Johnson mengirimkan pasokan medis; dan perusahaan farmasi lainnya mengirimkan antibiotik, suplemen nutrisi, dan susu formula bayi.
·         Tanggung jawab korporat (corporate responsibility) meliputi semuanya dari mempekerjakan pekerja minoritas hingga membuat produk yang aman, meminimalkan polusi, menggunakan energi dengan bijaksana, dan menyediakan lingkungan kerja yang aman – pada dasarnya semua hal yang berkaitan dengan bertindak penuh tanggung jawab dalam masyarakat.
·         Kebijakan korporat (corporate policy) merujuk pada posisi yang diambil perusahaan pada isu sosial dan politik.
Mungkin akan lebih mudah untuk memahami tanggung jawab sosial jika kita melihat pada konsep tersebut melalui mata para pemangku kepentingan terhadap mana bisnis tersebut bertanggung jawab: pelanggan, investor, karyawan, dan masyarakat secara umum.

Tanggung Jawab terhadap Pelanggan
Satu tanggung jawab bisnis adalah untuk memuaskan pelanggan dengan menawarkan barang dan jasa yang bernilai nyata. Merupakan tema yang berulang dalam buku ini adalah pentingnya untuk menyenangkan pelanggan.

Tanggung Jawab terhadap Investor
Perilaku etis adalah baik bagi kemakmuran pemegang saham.

Tanggung Jawab terhadap Karyawan
Bisnis mempunyai sejumlah tanggung jawab terhadap karyawan. Pertama, mereka mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan lapangan pekerjaan jika mereka ingin tumbuh.
Tanggung Jawab terhadap Masyarakat dan Lingkungan
Satu tanggung jawab utama dari bisnis terhadap masyarakat adalah untuk menciptakan kemakmuran baru. Jika bisnis tidak melakukannya, lalu siapa yang akan melakukannya?. Lebih dari sepertiga orang Amerika yang bekerja menerima gaji mereka dari organisasi nirlaba yang pada gilirannya menerima pendanaan mereka dari orang lain, yang pada gilirannya menerima uang mereka dari bisnis.

Audit Sosial
Audit sosial (social auditing) adalah sebuah evaluasi sistematis dari kemajuan organisasi menuju penerapan program yang bertanggung jawab dan responsif secara sosial. Satu dari masalah utama dalam melakukan audit sosial adalah menetapkan prosedur-prosedur untuk mengukur aktivitas sebuah perusahaan dan pengaruhnya pada masyarakat.
Selain audit sosial yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri, terdapat empat jenis kelompok yang berfungsi sebagai pengawas berkenaan dengan seberapa baik perusahaan menegakkan kebijakan etis dan tanggung jawab sosial mereka :
1.      Investor yang sadar secara sosial yang menekankan bahwa perusahaan memperluas standar tingginya ke semua pemasoknya. Investasi tanggung jawab sosial (social responsibility investing – SRI) sedang meningkat, dengan rata-rata sudah $2 triliun yang diinvestasikan dalam dana SRI di Amerika Serikat.
2.      Pemeduli lingkungan (environmentalist) yang memberikan tekanan dengan menyebutkan nama perusahaan yang tidak masuk dalam standar pemeduli lingkungan tersebut. Sebagai contoh, setelah adanya protes berbulan-bulan yang dikoordinasi oleh Rainforest Action Network (RAN) yang berpusat di San Fransisco, J.P. Morgan Chase & Co., mengadopsi panduan penyapuan yang melarang praktik peminjaman dan penjaminannya untuk proyek industri yang berkemungkinan mempunyai dampak negatif pada lingkungan. Aktivis RAN pertama-tama mengejar pemimpin industri, seperti yang dilakukannya dengan J.P. Morgan, dan kemudian perusahaan yang lebih kecil. “Kami menyebutnya, Urutkan peringkat mereka dan pukul mereka”, kata executive director RAN.
3.      Pejabat serikat buruh yang memburu pelanggaran dan memaksa perusahaan untuk patuh untuk menghindari publisitas negatif.
4.      Pelanggan yang menganggap serius jika sebuah perusahaan melakukan apa yang menurut mereka merupakan praktik yang tidak etis atau tidak bertanggung jawab secara sosial. Sebagai contoh, sebuah kelompok di Largo, Florida yang disebut Children of God for Life menyerukan boikot terhadap produk General Electric ketika perusahaan tersebut berencana untuk melakukan riset batang sel embrionik.

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL INTERNASIONAL
Masalah etis dan isu tanggung jawab sosial bukan merupakan hal baru bagi Amerika Serikat.  Pemimpin bisnis dan pemerintah puncak di Jepang tertangkap dalam skema besar perebutan pengaruh (misalnya, penyuapan) di Jepang. Tuntutan serupa juga telah diajukan terhadap pejabat puncak di Korea Selatan, Republik Rakyat Cina, Italia, Brasil, Pakistan, dan Zaire. Apakah yang baru mengenai standar moral dan etis dengan mana pemimpin pemerintah dinilai? Standar-standar tersebut jauh lebih ketat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Para pemimpin puncak sekarang dibawa ke standar yang lebih tinggi.

INTAN NASRI (2011210086)Collapse this post

ARTIKEL-MENGELOLA DALAM LINGKUNGAN BISNIS DINAMIS

Artikel Pengelolaan Dalam Lingkungan Bisnis Dinamis : Mengambil Risiko Dan Menghasilkan Laba
pada saat ini  era dimana semakin dinamisnya lingkungan bisnis dan keuangan,
maka, kebutuhan terhadap sistem pengelolaan kinerja yang dinamis otomatis juga menjadi kebutuhan. Sebuah framework sistem pengelolaan kinerja seharusnya merupakan sistem yang dinamis yang mampu beradaptasi secara fleksible terhadap perubahan lingkunganbisnis.Tujuannya adalah untuk membangun sebuah sistem pengukuran kinerja baru yang bersifat dinamis terhadap perubahan bisnis. Penelitian tersebut mengevaluasi sistem pengukuran kinerja berdasarkan pada faktor tipe pengukuran,aspek, dan dimensinya. Faktor-faktor tersebut adalah finansial, Customer, keterkaitan terhadap produk atau prose, kompetitor, sumber daya , fleksibiltas,strategi.
Lingkungan yangdinamis harus memiliki karakteristik artibut sebagai berikut:

1. Harus mampu memberikan gambaran bisnis yang seimbang (balanced).
2. Mampu memberikan pandangan yang ringkas terhadap kinerja organisasi.
3. Harus multidimensional
4. Komprehensif
5. Mampu menyediakan integrasi secara vertikal maupun horizontal
6. Teringrasi dengan proses-proses bisnis
7. Mampu mengukur hasil serta pemicu kinerja.
8. Merupakan sistem yang dinamis
9. Mampu memperkaya pembelajaran & pertumbuhan
10. Harus konsisten dengan teknik-teknik manajemen dan prakarsa-prakarsa penyempurnaannya.
11. Harus lebih bisa dianggap lebih berpotensi
12. Harus proaktif atau menjemput bola dalam istilah sekarang

MENGELOLA DALAM LINGKUNGAN BISNIS DINAMIS (MATERI 1 )

BAB 1
MENGELOLA DALAM LINGKUNGAN BISNIS DINAMIS: MENGAMBIL RISIKO DAN MENGHASILKAN LABA

Disini saya akan sedikit menulis dan mendeskripsikan tentang apa itu bisnis,laba,pengusaha,pendapatan,dan kerugian…
Ø  Bisnis              : Aktivitas apa pun yang berusaha untuk menyediakan barang dan jasa kepada pihak-pihak lain saat mengoperasikannya untuk mencapai laba.
Ø  Laba               : Jumlah uang yang diperoleh sebuah bisnis selain dari jumlah yang dikeluarkan untuk gaji dan biaya-biaya lainnya.
Ø  Pengusaha     : Orang yang mempertaruhkan waktu dan uang untuk memulai dan mengelola sebuah bisnis.
Ø  Pendapatan   : Jumlah total uang yang didapat sebuah bisnis dalam satu periode tertentu dengan menjual barang dan jasa.
Ø  Kerugian        : Saat biaya-biaya sebuah bisnis melebihi pendapatannya.

Menyesuaikan Risiko dengan Laba
Laba ingatlah adalah jumlah uang yang diperoleh sebuah bisnis selain dari jumlah yang dikeluarkan untuk gaji dan biaya-biaya lainnya. Contohnya, jika anda memulai sebuah bisnis menjadi hot dog dalam musim panas, anda akan harus membayar sewa kereta, hot dog, dan bahan-bahan lainnya, dan seseorang yang menjalankan kereta saat anda tidak berada di tempat. Ingatlah bahwa laba adalah selain dari jumlah uang yang anda bayarkan.
Pendapatan (revenue) adalah jumlah total uang yang didapat sebuah bisnis dalam satu periode tertentu dengan menjual barang dan jasa. Kerugian (loss) terjadi saat biaya-biaya sebuah bisnis melebihi pendapatannya.
Memulai sebuah bisnis melibatkan risiko. Risiko (risk) adalah peluang seorang pengusaha kehilangan waktu dan uang dalam sebuah bisnis yang mungkin nantinya terbukti tidak menguntungkan.
Bisnis Meningkatkan Standar Kehidupan dan Kualitas Hidup
Istilah standar kehidupan (standard of living) merujuk pada jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli orang dengan uang yang mereka miliki. Contohnya, Amerika Serikat memiliki salah satu standar kehidupan yang paling tinggi di dunia, walaupun beberapa pekerja di negara-negara lainnya, seperti Jerman dan Jepang mungkin memperoleh upah yang lebih tinggi setiap jam.
Istilah kualitas kehidupan (quality of life) merujuk pada kesejahteraan suatu masyarakat secara umum dalam hal kebebasan berpolitik, lingkungan hidup alami yang bersih, pendidikan, perawatan kesehatan, keamanan, waktu luang, dan segala sesuatu yang menuju pada kepuasan dan kesenangan.

Menanggapi Berbagai Pemangku Kepentingan dalam Bisnis
Pemangku kepentingan (stakeholders) adalah semua orang yang mungkin memperoleh keuntungan atau kerugian dari kebijakan-kebijakan dan aktivitas-aktivitas suatu perusahaan. Pemangku kepentingan meliputi pelanggan, karyawan, pemegang saham, pemasok, diler, bankir, masyarakat sekitar (contohnya, kelompok-kelompok kepentingan dalam komunitas).
Tantangan abad ke-21 adalah bagaimana organisasi dapat menyeimbangkan, sebisa mungkin, kebutuhan dari setiap pemangku kepentingan. Contohnya, kebutuhan perusahaan untuk menghasilkan laba harus diseimbangkan dengan kebutuhan karyawan akan pendapatan yang mencukupi. Outsourcing berarti menugaskan berbagai fungsi, seperti akuntansi, produksi, keamanan, pemeliharaan, dan pekerjaan-pekerjaan hukum kepada organisasi lain.




Gambar 1.  Bisnis dan Pemangku-pemangku Kepentingannya

Memakai Prinsip-prinsip Bisnis dalam Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba seringkali berusaha mencapai keuntungan finansial, tetapi keuntungan-keuntungan tersebut digunakan untuk mencapai tujuan sosial atau pendidikan dari organisasi dan bukannya untuk keuntungan pribadi. Pengusaha sosial (social entrepreneurs) adalah orang-orang yang menggunakan prinsip-prinsip untuk memulai dan mengelola organisasi-organisasi nirlaba dan membantu negara mengatasi masalah-masalah sosialnya.
Mengawali bisnis apa saja, laba maupun nirlaba, dapat berisiko. Sekali seorang pengusaha memulai suatu bisnis, biasanya akan dibutuhkan manajer-manajer yang baik serta pekerja-pekerja lainnya untuk menjalankan usaha.

KEWIRAUSAHAAN VERSUS BEKERJA UNTUK ORANG LAIN
Peluang bagi Pengusaha
Amerika Serikat menyediakan peluang bagi semua orang. Seringkali peluang yang paling menarik adalah memiliki dan mengelola bisnis anda sendiri. Jutaan orang dari seluruh dunia telah menerima tantangan kewirausahaan dan berhasil.

Pentingnya Pengusaha bagi Penciptaan Kekayaan
Faktor-faktor produksi (factors of production) :
1.      Tanah (atau sumber-sumber daya alami)
2.      Tenaga kerja (para pekerja)
3.      Modal. (Ini termasuk mesin-mesin, peralatan, gedung-gedung atau apapun juga yang digunakan dalam produksi barang. Ini tidak mencakup uang; uang digunakan untuk membeli faktor-faktor produksi – bukan termasuk salah satunya)
4.      Kewirausahaan
5.      Pengetahuan
Secara tradisional, buku-buku bisnis dan ilmu ekonomi menekankan hanya pada empat faktor produksi: tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Akan tetapi, pakar manajemen dan konsultan bisnis, Peter Drucker, mengatakan bahwa faktor produksi paling penting dalam perekonomian kita adalah, dan akan selalu berupa pengetahuan.

LINGKUNGAN BISNIS
Lingkungan bisnis terdiri atas faktor-faktor sekitar yang dapat membantu atau menghambat perkembangan bisnis. Gambar 2. menunjukkan lima unsur dalam lingkungan bisnis :
1.      Lingkungan ekonomi dan hukum
2.      Lingkungan teknologi
3.      Lingkungan persaingan
4.      Lingkungan sosial
5.      Lingkungan bisnis global

Lingkungan Ekonomi dan Hukum
Orang bersedia memulai bisnis baru jika mereka percaya bahwa risiko kehilangan uang mereka tidaklah terlalu besar. Sebagian dari risiko tersebut mencakup sistem perekonomian dan bagaimana pemerintah bekerja sama dengan atau menentang bisnis. Pemerintah dapat melakukan banyak hal untuk mengurangi risiko memulai bisnis dan dengan demikian meningkatkan kewirausahaan dan kekayaan. Contohnya, sebuah pemerintahan dapat menjaga pajak dan regulasi pada tingkat minimum.
Cara lain bagi pemerintah untuk secara aktif mempromosikan kewirausahaan adalah dengan mengizinkan kepemilikan bisnis swasta.

Gambar 2. Lingkungan Dinamis Bisnis Kini





Pemerintah negara berkembang adalah meminimalkan campur tangan dalam pertukaran bebas barang dan jasa. Pemerintah dapat mengurangi risiko kewirausahaan dengan  menerbitkan peraturan-peraturan yang memungkinkan para pelaku bisnis untuk menulis kontrak-kontrak yang berlaku di pengadilan.
Pemerintah juga dapat menciptakan satu mata uang yang dapat diperdagangkan di pasar dunia. Dengan demikian, anda dapat menjual dan membeli barang dan jasa di manapun di dunia dengan menggunakan mata uang tersebut. Akhirnya, pemerintah dapat membantu meminimalkan korupsi dalam bisnis dan dalam jajaran karyawan pemerintahan sendiri.

Lingkungan Teknologi
1.      Bagaimana teknologi menguntungkan pekerja dan anda
Teknologi berarti segala sesuatu mulai dari telepon dan mesin fotokopi hingga komputer, peralatan kedokteran, personal digital assistants, dan berbagai program perangkat untuk yang menjadikan proses-proses bisnis lebih efektif, efisien dan produktif.
Produktivitas adalah jumlah keluaran yang dihasilkan dengan menggunakan jumlah masukan tertentu (misalnya, jumlah jam kerja).
2.      Pertumbuhan E-commerce
E-commerce adalah pembelian dan penjualan barang-barang melalui internet.
3.      Memanfaatkan teknologi untuk merespons pelanggan
Bisnis data merupakan satu arsip penyimpanan elektronik dimana informasi disimpan. Salah satu penggunaan basis data adalah untuk menyimpan sejumlah besar informasi tentang pelanggan.
Sayangnya, pengumpulan informasi pribadi ini juga menyebabkan pencurian identitas. Pencurian identitas (identity theft) adalah pengambilan informasi pribadi mengenai seseorang, seperti nomor jaminan sosial dan/atau nomor kartu kredit, dan menggunakan informasi tersebut untuk tujuan-tujuan ilegal, seperti membeli barang-barang.

Lingkungan Persaingan
1.      Bersaing dengan cara melebihi harapan pelanggan
2.      Bersaing dengan cara restrukturisasi dan pemberdayaan
Pemberdayaan berarti memberi pekerja lini dengan tanggung jawab, otoritas dan kebebasan untuk menanggapi permintaan-permintaan pelanggan dengan cepat.
Pemberdayaan (empowerment), dan kita akan memberikan proses tersebut dalam buku ini. Untuk melaksanakan kebijakan pemberdayaan, para manajer harus melatih karyawan lini depan untuk membuat keputusan tanpa harus berkonsultasi dengan para manajer.

Lingkungan Sosial
Demografi adalah penelitian statistik dari populasi manusia berkaitan dengan jumlah, kepadatan, dan karakteristik-karakteristik, seperti umur, ras, gender, dan pendapatan.
1.      Mengelola keragaman
2.      Meningkatnya jumlah penduduk Amerika berusia lebih tua
3.      Keluarga dengan dua pendapatan
4.      Orang tua tunggal

Lingkungan Global
1.      Perang dan terorisme
2.      Bagaimana perubahan-perubahan global mempengaruhi anda

EVOLUSI BISNIS AMERIKA
Barang adalah produk-produk berwujud, seperti komputer, makanan, pakaian, mobil, dan peralatan.
1.      Kemajuan dalam industri pertanian dan manufaktur
2.      Kemajuan dalam industri jasa
Jasa adalah produk-produk tak berwujud (yaitu produk-produk yang tidak dapat dipegang di tangan anda), seperti pendidikan, perawatan kesehatan, asuransi, rekreasi, serta perjalanan dan pariwisata.
3.      Masa depan anda dalam bisnis


 Collapse this post