Senin, 05 November 2012

BAB_MENAMPILKAN PERILAKU ETIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (MATERI-2)

ada minggu ke-3 perkuliahan kita membahas tentang materi bagaimana menampilkan perilaku etis dan tanggung jawab sosial dalam sebuah bisnis,,dibawah ini adalah sedikit uraian tentang hal-hal tersebut…

ETIKA LEBIH DARI LEGALITAS
Standar Etis Merupakan Fundamental
Etika (ethics) sebagai standar perilaku bermoral, yaitu perilaku yang diterima oleh masyarakat sebagai benar versus salah.

Etika Dimulai dari Kita Masing-masing
Mudah untuk mengkritik para pemimpin bisnis dan politik untuk kekurangan moral dan etis mereka, tetapi kita haus berhati-hati dalam kritik kita untuk memperhatikan bahwa orang Amerika secara umum tidaklah selalu sejujur dan terhormat seperti yang seharusnya.

MENGELOLA BISNIS SECARA ETIS DAN BERTANGGUNG JAWAB
Etika adalah sesuatu yang ditanggap dan bukan dikatakan. Maksudnya, orang mengetahui standar dan nilai mereka dari mengamati apa yang dilakukan orang lain, bukan dari mendengarkan apa yang mereka katakan.

Menetapkan Standar Etis Korporat
Meskipun kode etika yang ada sangat bervariasi, kode etika dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama: berbasis kepatuhan dan berbasis integritas. Kode etika berbasis kepatuhan (compliance-based ethics codes) menekankan pencegahan perilaku yang melanggar hukum dengan meningkatkan kontrol dan dengan memberikan sanksi kepada yang melanggar. Sementara kode etika berbasis kepatuhan didasarkan pada penghindaran hukuman legal, kode etika berbasis integritas (integrity-based ethics codes) mendefinisikan nilai-nilai panduan organisasi, menciptakan sebuah lingkungan yang secara etis mendukung perilaku yang baik, dan menekankan akuntabilitas bersama antarkaryawan.

Proses enam langkah berikut ini dapat membantu memperbaiki etika bisnis Amerika :
1.      Manajemen puncak harus mengadopsi dan mendukung tanpa syarat kode tingkah laku korporat yang eksplisit.
2.      Karyawan harus memahami bahwa ekspektasi perilaku etis dimulai di puncak dan bahwa manajemen senior mengharapkan semua karyawan untuk bertindak sesuai dengannya.
3.      Manajer dan yang lainnya harus dilatih untuk mempertimbangkan implikasi dari semua keputusan bisnis.
4.      Sebuah kantor etika harus dibentuk. Jalur telepon ke kantor tersebut harus diadakan, sehingga karyawan yang tidak ingin terlihat oleh pejabat etika dapat bertanya mengenai masalah etis secara anonim. Peniup peluit (whistleblowers) (orang yang melaporkan perilaku ilegal atau tidak etis) harus merasa terlindungi dari pembalasan.
5.      Pihak luar, seperti pemasok, subkontraktor, distributor, dan pelanggan harus diberi tahu mengenai program etika ini.
6.      Kode etika harus ditegakkan. Penting untuk mendukung semua program etika dengan tindakan segera jika aturan dilanggar.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORAT
Tanggung jawab sosial korporat (corporate social responsibility – CSR) adalah perhatian yang dimiliki bisnis terhadap kesejahteraan masyarakat. Tanggung jawab ini didasarkan pada perhatian perusahaan bagi kesejahteraan semua pemangku kepentingannya, tidak hanya pemiliknya.
Kinerja sosial sebuah perusahaan mempunyai beberapa dimensi :
·         Filantropi korporat (corporate philanthropy) meliputi sumbangan amal kepada semua jenis kelompok nirlaba. Delapan puluh persen dari pemimpin bisnis yang disurvei dalam sebuah studi akhir-akhir ini mengatakan bahwa perusahaan mereka berpartisipasi dalam aktivitas filantropis.
·         Inisiatif sosial korporat (corporate social initiatives) meliputi bentuk lanjut dari filantropi korporat. Inisiatif sosial korporat berbeda dari filantropi tradisional di mana kegiatan ini lebih berkaitan secara langsung dengan kompetensi perusahaan.
Sebagai contoh, sebagai bagian dari bantuan bencana tsunami Asia tahun 2004, UPS dan FedEx mengirimkan pasokan bantuan darurat secara gratis dari seluruh dunia; Johnson & Johnson mengirimkan pasokan medis; dan perusahaan farmasi lainnya mengirimkan antibiotik, suplemen nutrisi, dan susu formula bayi.
·         Tanggung jawab korporat (corporate responsibility) meliputi semuanya dari mempekerjakan pekerja minoritas hingga membuat produk yang aman, meminimalkan polusi, menggunakan energi dengan bijaksana, dan menyediakan lingkungan kerja yang aman – pada dasarnya semua hal yang berkaitan dengan bertindak penuh tanggung jawab dalam masyarakat.
·         Kebijakan korporat (corporate policy) merujuk pada posisi yang diambil perusahaan pada isu sosial dan politik.
Mungkin akan lebih mudah untuk memahami tanggung jawab sosial jika kita melihat pada konsep tersebut melalui mata para pemangku kepentingan terhadap mana bisnis tersebut bertanggung jawab: pelanggan, investor, karyawan, dan masyarakat secara umum.

Tanggung Jawab terhadap Pelanggan
Satu tanggung jawab bisnis adalah untuk memuaskan pelanggan dengan menawarkan barang dan jasa yang bernilai nyata. Merupakan tema yang berulang dalam buku ini adalah pentingnya untuk menyenangkan pelanggan.

Tanggung Jawab terhadap Investor
Perilaku etis adalah baik bagi kemakmuran pemegang saham.

Tanggung Jawab terhadap Karyawan
Bisnis mempunyai sejumlah tanggung jawab terhadap karyawan. Pertama, mereka mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan lapangan pekerjaan jika mereka ingin tumbuh.
Tanggung Jawab terhadap Masyarakat dan Lingkungan
Satu tanggung jawab utama dari bisnis terhadap masyarakat adalah untuk menciptakan kemakmuran baru. Jika bisnis tidak melakukannya, lalu siapa yang akan melakukannya?. Lebih dari sepertiga orang Amerika yang bekerja menerima gaji mereka dari organisasi nirlaba yang pada gilirannya menerima pendanaan mereka dari orang lain, yang pada gilirannya menerima uang mereka dari bisnis.

Audit Sosial
Audit sosial (social auditing) adalah sebuah evaluasi sistematis dari kemajuan organisasi menuju penerapan program yang bertanggung jawab dan responsif secara sosial. Satu dari masalah utama dalam melakukan audit sosial adalah menetapkan prosedur-prosedur untuk mengukur aktivitas sebuah perusahaan dan pengaruhnya pada masyarakat.
Selain audit sosial yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri, terdapat empat jenis kelompok yang berfungsi sebagai pengawas berkenaan dengan seberapa baik perusahaan menegakkan kebijakan etis dan tanggung jawab sosial mereka :
1.      Investor yang sadar secara sosial yang menekankan bahwa perusahaan memperluas standar tingginya ke semua pemasoknya. Investasi tanggung jawab sosial (social responsibility investing – SRI) sedang meningkat, dengan rata-rata sudah $2 triliun yang diinvestasikan dalam dana SRI di Amerika Serikat.
2.      Pemeduli lingkungan (environmentalist) yang memberikan tekanan dengan menyebutkan nama perusahaan yang tidak masuk dalam standar pemeduli lingkungan tersebut. Sebagai contoh, setelah adanya protes berbulan-bulan yang dikoordinasi oleh Rainforest Action Network (RAN) yang berpusat di San Fransisco, J.P. Morgan Chase & Co., mengadopsi panduan penyapuan yang melarang praktik peminjaman dan penjaminannya untuk proyek industri yang berkemungkinan mempunyai dampak negatif pada lingkungan. Aktivis RAN pertama-tama mengejar pemimpin industri, seperti yang dilakukannya dengan J.P. Morgan, dan kemudian perusahaan yang lebih kecil. “Kami menyebutnya, Urutkan peringkat mereka dan pukul mereka”, kata executive director RAN.
3.      Pejabat serikat buruh yang memburu pelanggaran dan memaksa perusahaan untuk patuh untuk menghindari publisitas negatif.
4.      Pelanggan yang menganggap serius jika sebuah perusahaan melakukan apa yang menurut mereka merupakan praktik yang tidak etis atau tidak bertanggung jawab secara sosial. Sebagai contoh, sebuah kelompok di Largo, Florida yang disebut Children of God for Life menyerukan boikot terhadap produk General Electric ketika perusahaan tersebut berencana untuk melakukan riset batang sel embrionik.

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL INTERNASIONAL
Masalah etis dan isu tanggung jawab sosial bukan merupakan hal baru bagi Amerika Serikat.  Pemimpin bisnis dan pemerintah puncak di Jepang tertangkap dalam skema besar perebutan pengaruh (misalnya, penyuapan) di Jepang. Tuntutan serupa juga telah diajukan terhadap pejabat puncak di Korea Selatan, Republik Rakyat Cina, Italia, Brasil, Pakistan, dan Zaire. Apakah yang baru mengenai standar moral dan etis dengan mana pemimpin pemerintah dinilai? Standar-standar tersebut jauh lebih ketat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Para pemimpin puncak sekarang dibawa ke standar yang lebih tinggi.

INTAN NASRI (2011210086)Collapse this post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar